Blue Angel Wing Heart September 2013 ~ Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB

Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas

Intstitut Teknologi dan Sains Bandung

SOFTSKILL 2020

Bertema "Be Ready to Overcome Industry 4.0 in The Middle of Pandemic"

KULIAH TAMU 2020

Bertema "Steam and Condensate system pada dryer" and "Overview SPE pada Paper Making";

IMPAS TIME 2019

Kegiatan IMPAS TIME bersama seluruh Angkatan

Rapat besar

Rapat perdana IMPAS di kepengurusan 2019/2020

Tim ITSB MENGAJAR Batch 5

SDN BOJONGMANGU 02, Kec. Cikarang Pusat, Kab. Bekasi

aac

Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB | IMPAS-ITSB | Integrity - Attitude - Ability

Asia Pulp and Paper Raih Peringkat di Jenewa

Asia Pulp and Paper (APP), sebuah merek induk untuk produk kertas yang diproduksi oleh sejumlah pabrik di Indonesia, mendapatkan peringkat A+ global Reporting Initiative (GRI) untuk laporan keberlanjutan mereka.

Menurut Managing Direktur Sustainibility dan Stakeholder Engagement APP Aida Greenbury menyatakan bahwa kesuksesan laporan ini diperoleh melalui audit yang komprehensif dari SGS (societe generale de Surveillance) GRI yang berbasis di Jenewe, Swiss.

"Seperti yang telah kami nyatakan di dalam laporan tersebut, visi kami adalah untuk menjadi penyedia pulp dan kertas yang terkemuka di nuklir," ungkap Aida dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (18/11/2011).

Laporan keberlanjutan APP ini, menurut Aida, adalah edisi ketiga yang dipublikasikan oleh perusahaan sebagai lanjutan dari versi sebelumnya yang diterbitkan pada 2007 dan 2008.

"Dokumen tersebut merangkum seluruh kegiatan APP di berbagai area di Indonesia, termasuk di dalamnya kegiatan yang berhubungan dengan praktek hak asasi manusia dan perburuhan, perkembangan ekonomi, pengelolaan rantai pasokan, kinerja lingkungan dan inisiatig keberlanjutan, dan lainnya," tukasnya.


Sumber:
http://economy.okezone.com/read/2011/11/18/278/531191/asia-pulp-and-paper-raih-peringkat-di-jenewa

Menjadi Industri Pulp dan Kertas Global

Tanaman accra (sejenis akasia) tumbuh subur di daerah Kalimantan Barat, sekitar sejam perjalanan dari Pontianak.

Lantaran tumbuh baik, dalam lima tahun saja tanaman itu sudah bisa mulai dipanen untuk menjadi bahan baku industri bubur kertas (pulp). Di Kalimantan Barat, tanaman yang dibudidayakan dalam Hutan Tanaman Industri (HTI) tersebut pada akhirnya menjadi industri yang berkembang untuk menopang kebutuhan pabrik bubur kertas yang saat ini terkonsentrasi di Pulau Sumatera.

Perusahaan HTI lain yang berkembang di Kabupaten Sanggau dan Sintang, Kalimantan Barat adalah Finantara yang semula merupakan lahan pengembangan perusahaan patungan dari Finlandia. Tanaman dari Finantara tersebut, yang umumnya berupa eucalyptus, kemudian juga menjadi sumber yang penting bagi pengembangan industri bubur kertas tersebut. Berbagai tanaman dari HTI tersebut, baik dari Sumatera, Kalimantan, maupun pulau-pulau lain, pada akhirnya menjadi bagian dari urat nadi industri bubur kertas di Tanah Air.

Dengan umur panen yang pendek (dibandingkan dengan daerah Skandinavia yang memerlukan waktu untuk panen sampai 40 tahun), HTI tersebut mampu menyediakan bahan baku industri secara berkelanjutan. Industri bubur kertas, yang merupakan industri sangat padat modal, berkembang di beberapa tempat di Indonesia. Basis utama yang sangat kuat yakni di Provinsi Riau. Di sana terdapat pabrik bubur kertas Indah Kiat yang merupakan bagian dari grup besar Sinar Mas serta Riau Andalan yang menjadi bagian dari grup Raja Garuda Mas.

Sementara itu, Tanjung Enim Lestari merupakan pabrik bubur kertas yang dewasa ini dimiliki oleh Marubeni yang beroperasi di Sumatera Selatan. Daerah lain yang memiliki pabrik bubur kertas adalah Kalimantan Timur. Indah Kiat yang tergabung dalam Asia Pulp and Paper merupakan industri pulp dan kertas yang terbesar di Indonesia. Dari pabrik di Perawangan Riau tersebut, bubur kertas kemudian dijadikan kertas melalui berbagai pabrik, baik di Riau maupun pabrik Indah Kiat, Tjiwi Kimia, Pindo Deli, dan Lontar Papyrus yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia.

Sebagian besar bubur kertas tersebut juga diekspor ke berbagai negara, terutama ke China, di mana perusahaan tersebut juga pemain yang sangat besar di negara tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada Riau Andalan yang merupakan bagian dari APRIL (Asia Pacific Resources International Limited). Pabrik pulpnya yang berkapasitas dua juta ton dan pabrik kertasnya yang berkapasitas 800 ribu ton merupakan pemain yang sangat penting di Indonesia maupun pasar global.

Dengan permintaan pulp yang tinggi di pasar global, terutama untuk kebutuhan industri kertas tulis, kertas tisu, kertas karton untuk kemasan, dan sebagainya, salah satu raksasa dari industri pulp Indonesia akan menambah pabrik baru di daerah Sumatera Selatan. Pabrik tersebut akan menggunakan kapasitas dua juta ton sehingga kapasitas industri pulp di Indonesia akan meningkat sangat besar. Perkembangan HTI di berbagai tempat tampaknya seiring dengan peningkatan kapasitas industri bubur kertas.

Di Indonesia masih banyak lagi industri kertas yang terus berkembang sejalan dengan permintaan yang sangat besar dari industri makanan-minuman, tekstil, elektronika, maupun industri farmasi. Berbagai industri tersebut sangat membutuhkan kertas karton untuk kemasan produk mereka yang dihasilkan oleh industri Corrugated Box. Dari berbagai informasi yang berhasil dikumpulkan, industri ini berkembang pesat sejalan dengan pertumbuhan berbagai industri penggunanya tadi.

Selain dihasilkan para raksasa tersebut, beberapa industri kertas karton di Indonesia juga beroperasi menggunakan kertas dan karton bekas yang dikumpulkan dari Indonesia maupun diimpor dari negara lain. Ini berarti bisnis recycling kertas tersebut berkembang secara luar biasa di Indonesia. Dari salah satu pabrik yang saya kunjungi di daerah Cengkareng, perusahaan tersebut memanfaatkan limbah karton bekas pakai yang memenuhi halaman pabrik.

Karton bekas itu kemudian diolah menjadi bubur kembali. Dalam proses tersebut tentu ditambahkan bahan-bahan lain misalnya bahan kertas dengan serat panjang sehingga kertas karton yang dihasilkan dari kertas bekas tersebut tetap akan memiliki kualitas tinggi. Kebetulan pabrik tersebut memiliki unit yang menghasilkan kertas Kraft dan ada juga yang menghasilkan kertas Duplex. Gulungan kertas karton yang dihasilkan perusahaan tersebut sebagian digunakan sendiri untuk menghasilkan kotak-kotak kemasan karton yang dewasa ini permintaannya sangat tinggi.

Sebagian besar lainnya juga dipakai untuk memasok pabrik-pabrik karton kemasan yang banyak beroperasi di sekitar Kota Jakarta maupun daerah lainnya. Jika kita melihat pertumbuhan industri elektronika sebesar lebih dari 20 persen, industri produk konsumer seperti Unilever, Indofood, dan Wings juga tumbuh tinggi, serta-merta permintaan kemasan karton bagi produk mereka juga meningkat tinggi. Ini mengakibatkan berbagai perusahaan corrugated box tersebut harus memperluas usahanya secara konsisten untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dengan melihat gambaran semacam itu, merupakan suatu hal yang aneh bahwa industri kertas, pulp, dan barang cetakan di Indonesia dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami penurunan pada 2012 maupun pada kuartal I-2013. Beberapa raksasa kertas tersebut masih terus berekspansi, termasuk rencana penambahan pabrik pulp baru, karena melihat kebutuhan kertas dan pulp global yang terus meningkat. Demikian juga dengan berbagai perusahaan kertas lebih kecil yang banyak beroperasi di Jawa dengan memanfaatkan limbah kertas yang ada juga berekspansi terus-menerus.

Dalam suatu gathering dengan beberapa pabrik karton kemasan saat Hari Raya Imlek yang lalu, saya mencoba menegaskan sekali lagi kepada mereka mengenai perkembangan industri tersebut. Secara serempak mereka mengatakan pertumbuhan mereka sangat tinggi karena permintaan yang terus mengalir bagi produk mereka. Rasanya Kementerian Perindustrian dan BPS perlu meninjau kembali keseluruhan industri untuk memberikan gambaran yang lebih riil apa yang saat ini terjadi.

Saya meyakini, industri bubur kertas dan industri kertas di Indonesia dewasa bukan hanya kuat di pasar domestik, melainkan juga sudah menjadi industri yang sangat disegani di pasar global. Salah satu pemainnya bahkan sudah menjadi pemain utama dalam industri kertas global tersebut.


Sumber:
http://economy.okezone.com/read/2013/05/28/279/813679/menjadi-industri-pulp-dan-kertas-global

Bahan Pewarna Kertas

Berdasarkan jenisnya pewarna kertas dibagi menjadi, (1) acid dyes, (2) basic dyes, (3) direct dyes, dan (4) disperse dyes

Acid dyes adalah zat warna yang larut dalam air dan memiliki afinitas untuk serat amfoterik, tetapi afinitas pewarna langsung untuk serat selulosa kurang. Ketika pewarnaan, ikatan ionik dengan serat kationik menyumbang fiksasi anion berwarna dalam bahan pewarna. asam yang ditambahkan ke tanki pewarnaan digunakan untuk meningkatkan jumlah gugus amino yang terkationisasi dalam serat. Contoh acid dyes adalah Acid orange G, Acid scarlet 3R, dan Acid red 97

Basic dyes adalah adalah pewarna kationik larut dalam air yang terutama diaplikasikan pada serat selulosa. Biasanya asam asetat ditambahkan ke dye bath untuk membantu pewarna meresap ke dalam serat. 

Direct dyes adalah senyawa larut dalam air yang memiliki ketertarikan terhadap serat secara langsung, seperti Derivatif Benzidin. Pewarna langsung biasanya murah dan mudah diterapkan, dan mereka dapat menghasilkan warna-warna cerah. 

Disperse dyes pada awalnya dikembangkan untuk proses pencelupan selulosa asetat yang larut didalam air. Pewarna digiling halus ditambah dengan dispersing agent menghasilkan pewarna pasta, atau dengan disemprot yang akan menghasilkan pewarna bubuk. Penggunaan utamanya adalah untuk pewarna poliester tetapi dapat juga digunakan untuk mewarnai nilon, triasetat selulosa, dan serat akrilik. Dalam beberapa kasus pencelupan diperlukan hingga suhu 130°C dan dye bath dengan tekanan yang terkontrol. Ukuran partikel sangat halus memberikan area permukaan luas yang membantu pelarutan untuk memungkinkan penyerapan oleh serat. Tingkat pencelupan secara signifikan dapat dipengaruhi oleh pemilihan dispersing agent yang digunakan selama grinding. Bahan pewarna yang sering digunakan adalah Acid dyes. 

Sedangkan menurut fasanya bahan pewarna kertas dibagi menjadi dua yaitu: (1) liquid dyes, dan (2) powder dyes.

Metode Peningkatan Kualitas Kertas

Untuk meningkatkan kualitas kertas, perlu adanya suatu metode untuk memodifikasi serat supaya menghasilkan lembaran kertas dengan kualitas yang ingin dicapai. Salah satu metode yang dikenal adalah penggilingan serat atau refining.

Menurut Berita Selulosa Vol. 42 (2007:2), penggilingan merupakan operasi untuk modifikasi serat sehingga menghasilkan kertas dengan sifat yang dikehendaki. Secara umum, peristiwa penggilingan memberikan beberapa efek terhadap serat, diantaranya adalah hidrasi yang berakibat pecahnya dinding serat diikuti dengan pembengkakan serat, penyikatan serat (brushing), fibrilasi, pemotongan serat dan pembentukan serat halus (fines). Pembentukan fines sangat diperlukan untuk mempercepat stabilitas proses melalui peningkatan kekuatan lembaran. Tetapi jika pembentukan fines berlebihan, maka akan memberikan beberapa kerugian selama proses pembuatan kertas, yaitu mengurangi laju drainase air di mesin, meningkatkan beban pengeringan, meningkatkan pendebuan, menurunkan kecepatan mesin dan mengakumulasi fines 

Selain refining, peningkatan kertas juga dapat dilakukan melalui metode surface sizing. Menurut J.C Robert (1996:145) surface sizing merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas permukaan kertas baik sebagai tujuan itu sendiri ataupun sebagai prasyarat untuk proses coating. Selain itu, menurut Holzforschung, Vol. 63 (2009:282) surface sizing akan memengaruhi porositas, kekasaran dan kekuatan internal kertas. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa surface sizing akan berpengaruh pada kekuatan kertas yang dihasilkan.

17 Agustus'an ala IMPASian 2012

Holla IMPASian... How are you..?? *sok banget pake' Bahasa Inggris* :D kali ini Mas Mimin mau upload foto-foto moment 17 Agustusan IMPASian 2012. Walaupun agak aneh tapi nikmatin aja lah... hehehehehehe

Sebelum mulai acara, yuk kita pada narsis dulu :D



Persiapan buat game "Timpuk Kantong Air" *nama game-nya ngarang* :D



Ayo PUKUUULLLL...... :D


Goyang "Keep Smile" berpasangan dengan mejaga posisi balon tetap dikepala. Asyik cooyyy... goyang terussssss..... :D




Prepare buat lomba Makan Kerupuk. Pengennya sih lomba Makan Nasi Padang, tapi uang saku waktu itu belum turun. :D




Serbu kerupuknyaaaa..... wkwkwkwkwkwk

Ayoooo.... nikmatin kerupuknya.... SIKAATTTT.... :v



Kadal kelaparan mode on :D


TELAN... ayo TELAAANNNN..... hahahahahahaa


Gaya ikan mujair kena pancing. wkwkwkwkwkwkwk


Tutorial lompat tali oleh Kak Cikal


dan setelah tutorial, inilah yang terjadi..... :D