Proses yang ada di tahap cooking adalah steaming dan impregnasi di impbin, pemasakan/delignifikasi di digester, serta pencucian pulp di pressure diffuser.
1.
Impbin
Chip
dari chip
yard diumpankan ke dalam chip buffer yang
terdapat pada ujung belt conveyor. Chip buffer merupakan wadah penampungan kecil yang berfungsi
sebagai penampungan chip sementara sebelum
ditransfer melalui chip meter masuk ke dalam Impbin dan diukur
laju alir chipnya.
Impbin (Impregnation Bin) merupakan sebuah vessel yang memiliki tekanan sama dengan tekanan atmosfer serta
memiliki fungsi steaming sekaligus
fungsi impregnasi. Tujuan dari steaming adalah untuk menghilangkan udara
di dalam dan di luar chip dengan
menggunakan low pressure steam
sebelum bercampur dengan
cairan pemasak (black liquor dan
white liquor), guna mendapatkan
distribusi penyerapan yang baik dan merata dari cairan pemasak kedalam chip. Sementara itu, impregnasi
berfungsi untuk mengkondisikan reaksi yang seragam dari semua chip guna mendapatkan pemasakan yang
homogen. Pada fase impregnasi, liquor didistribusikan
ke seluruh bagian chip sebelum fase heating cooking dilakukan secara penuh. Steaming yang baik akan menghasilkan
distribusi penetrasi dan difusi liquor ke
dalam chip merata.
Level chip
di dalam impbin dipertahankan
diatas level liquor, yang diperlukan
untuk steaming, evakuasi udara dan retention time agar mengurangi dampak
variasi aliran chip. Selain itu, knot dari
knotting system dikembalikan ke impbin untuk dimasak lagi di digester. Temperatur di impbin dibatasi pada suhu titik didih air dan pada tekanan atmosfer.
2.
Digester
Pemasakan chip dilakukan pada digester jenis Cooking CompactTM. Proses delignifikasi pada digester bertujuan untuk menghilangkan/melarutkan
kandungan lignin yang terkandung di dalam chip,
sehingga menghasilkan serat selulosa dan hemiselulosa.
Kondisi pemasakan di digester dijalankan
pada temperatur 150- 170°C.
Proses pembuatan
pulp sulfat (kraft) secara kimia menggunakan bahan kimia pemasak mengandung senyawa utama natrium
hidroksida (NaOH), natrium sulfida (Na2S), dan berbagai senyawa alkali (garam) lainnya.
NaOH sebagai pereaksi
utama untuk melarutkan (degradasi) lignin pada serpihan kayu sementara
Na2S berfungsi untuk meningkatkan reaksi cairan pemasak. Reaksi NaOH lebih selektif pada lignin dan menghindari degradsi
selulosa.
Chip dari Impbin dialirkan ke digester dengan menggunakan high pressure feeder (HPF) dan dibantu dengan dua buah pompa. Pada
proses pemasakan, medium pressure steam disuplai
dari atas digester.
Digester
terdiri atas top separator, screen section,
dan zona pencucian. Chip yang masuk ke bagian top separator akan dipisahkan dari liquor pembawanya. Liquor dipisahkan kemudian dialirkan melalui transfer circulation return line, untuk membawa kembali chip keluaran impbin. White liquor ditambahkan
di ring header tepat di bawah top separator.
Di digester,
terdapat beberapa zona screening guna
mengekstrak liquor dari tumpukan chip yang bergerak turun. Zona screening tersebut yaitu trim extraction, old extraction, MCC
extraction, new extraction, ITC extraction, dan bottom extraction. Liquor yang
diekstrak dari ekstraksi screening bagian
atas akan dialirkan ke pipa sentral dan bagian bawah Impbin, dan sebagian kecil akan dialirkan ke transfer
circulation line dan
ke unit evaporasi via flash tank. Aliran dari ekstraksi screening bagian bawah digunakan untuk mengontrol liquor to wood ratio di bagian bawah digester.
Keluaran pulp dari digester sangat
penting untuk dikendalikan karena berpengaruh pada cooking time. Outlet device yang digerakkan
secara hidrolik melalui rotasi scraper arm dengan variabel kecepatan. Di sini terjadi
liquor displacement dimana liquor
panas pada proses
pemasakan digantikan dengan
liquor dingin yang
diinjeksikan melalui nozzle vertikal
dan horizontal. Dengan penurunan konsistensi dan temperature sekitar 95oC,
pulp dilepaskan ke pressure diffuser. Beberapa parameter yang mempengaruhi
proses pemasakan antara lain temperatur, waktu tinggal, alkali charge, L/W ratio,
dan residual alkali.
Cairan sisa pemasakan (black
liquor) dari proses pulping kraft berisi
sebagian besar komponen anorganik asli (dalam bentuk yang berbeda) dan
konsentrasi organik terlarut yang tinggi, cairan yang mengandung padatan terlarut
dari kayu, lignin,
karbohidrat dan beberapa HS,
OH, filtrat dari washing. Black liquor ini akan dialirkan ke unit recovery dengan terlebih dahulu
dilakukan pemisahan fiber guna menghindari penyumbatan di evaporator. Fiber
kemudian dikembalikan ke Impbin.
Target produk pada keluaran digester memiliki
kappa number sebesar 16 – 17 dan viscosity sebesar 850 – 900 cm3/g.
3. Pressure Diffuser
Pulp hasil pemasakan kemudian dicuci di pressure diffuser yang disusun secara
paralel. Pressure diffuser merupakan
sebuah vessel bertekanan dengan inner movable screen. Pulp masuk di
bagian atas diffuser dan
didistribusikan oleh penangkap pulp ke lapisan diluar screen secara rata. Screen dan
pulp bergerak secara simultan kebawah, sementara cairan pencuci (wash liquor) masuk melalui shell dan
menggantikan liquor yang dibawa oleh
pulp. Target produk pada keluaran pressure diffuser
memiliki kadar COD
<300 kg/ODT. Pulp yang telah dicuci akan masuk ke blow tank dan akan menjalani proses screening dan washing serta diakhiri pada proses bleaching.
0 comments:
Posting Komentar