Dalam
Industri Pulp dan Kertas seringkali kita mendengar istilah pulping. Sebenarnya
pulping yang dimaksud dalam istilah Industri Pulp dan Kertas adalah metode
untuk mendapatkan serat-serat mikrofibril selulosa yang ada di bahan baku kayu
maupun non kayu dan berupaya untuk menghilangkan lignin, serta kandungan yang
tidak berguna lainnya yang terkandung di dalam bahan baku tersebut. Dalam
proses pulping, ada parameter utama yang digunakan sebagai acuan guna
menentukan hasil pulp itu baik atau tidaknya, di antaranya :
• Kualitas pulp
• Biaya operasi (energi, bahan kimia, dan konsumsi kayu)
• Biaya investasi
• Faktor lingkungan
• Kegunaan produk sekunder
Agar tercapai parameter dari proses pulping, kita harus mengetahui tujuan dari proses pulping ini. Adapun tujuannya ini untuk menghilangkan lignin dan zat ekstraktif agar mudahnya terbentuk serat serat mikrofibril. Lignin berfungsi sebagai zat perekat antar kayu dan berdampak pada pemberi warna cokelat dan menyebabkan kekakuan pada kertas yang di hasilkan, sedangkan zat ekstraktif kayu yang kemudian dapat menyebabkan buih dan endapan dalam proses pulping.
Proses pulping umumnya menggunakan metode
semi-chemical menggunakan sulfat dengan
campuran natrium hidroksida (NaOH) dan natrium sulfida
(Na2S).Natrium hidroksida mendegradasi lignin dan natrium sulfida mempercepat
reaksi pemasakan dan menurunkan degradasi selulosa yang disebabkan oleh natrium
hidroksida. Suhu dalam
pembuatan pulp sulfat biasanya 150 - 170 ° C.Jumlah lignin yang tersisa di
serat diekspresikan dengan nomor kappa.
Empat aturan utama berikut digunakan saat memasak lebih lanjut untuk menurunkan angka kappa tanpa merusak sifat pulp:
1. Konsentrasi alkali (NaOH dan Na2S) harus rendah pada awal memasak dan tetap konsisten selama itu. Konsentrasi alkali yang tinggi pada awalnya meningkatkan degradasi selulosa dan mengkonsumsi alkali secara tidak perlu.
2. Konsentrasi hidrogen sulfida (HS-, terbentuk ketika Na2S larut dan bereaksi dengan kayu) harus setinggi mungkin di awal juru masak. Hidrogen sulfida meningkatkan laju disolusi lignin dan tidak menurunkan selulosa pada awal pemasakan seperti yang dilakukan natrium hidroksida.
3. Konsentrasi lignin terlarut harus serendah mungkin, terutama pada akhir memasak. Lignin terlarut memperlambat reaksi delignifikasi. Selain itu, dapat bereposisi pada permukaan serat, terutama ketika konsentrasi alkali berkurang terlalu banyak.
4. Temperatur harus rendah, terutama di awal memasak. Suhu rendah mengurangi degradasi selulosa. Degradasi ini sangat kuat pada awal memasak.
Bagaimana proses pemasakan dan jalur serat memperlakukan serat secara mekanis juga mempengaruhi sifat kekuatan pulp (misalnya guncangan tekanan dan panas, regangan mekanis dan terutama kombinasinya).
Dengan mengetahui tujuan dari proses pulping dan
mempertimbangkan aturan-aturan serta tujuan dari parameter utama dari proses
pulping dapat dicapai pulp dengan kualitas yang baik sehingga meningkatkan
produksi di Industri Pulp dan Kertas Indonesia.
Sumber :
https://www.sciencedirect.com
FOLLOW IN HERE KLIK NOW
BalasHapusRental Mobil Jakarta Selatan
Rental Mobil Jakarta
Rental Mobil Innova Jakarta
Rental Mobil Innova Jakarta Selatan
stik golf murah
grosir jilbab murah purbalingga
grosir jilbab tanah abang
grosir jilbab Murah cirebon
mesin kangen
mesin kangen water
kangen water
enagic kangen water
harga mesin kangen water
harga mesin kangen water asli
air kangen water
kangen water cirebon
----------------Parfum mobil badan Aroma Kopi ,Buah dan lain''-------------------
kopi bali
parfum mobil kopi bali
parfum kopi bali
parfum badan aroma kopi
parfum mobil aroma kopi
parfum mobil koke
parfum koke
parfum aroma kopi
koke
parfum badan koke
----------------Kopi Aceh-----------------------------------
kopi aceh
parfum mobil kopi aceh
parfum kopi aceh
parfum badan aroma kopi
parfum mobil aroma kopi
parfum mobil koke
parfum koke
parfum aroma kopi
koke
parfum badan koke
http://kopiacehofficial.com/
http://kopibaliofficial.com
http://www.mesinkangen.co.id
Don'T forget Smile To day ^_^