TKKS
(TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT) LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN
BAKU NON-KAYU
Dimasa ini, perkembangan perkebunan
kelapa sawit sangat pesat, sehingga selain akan meningkatkan produksi minyak
kelapa sawit, industri kelapa sawit juga akan meningkatkan produksi limbah yang
dihasilkan dari pabrik kelapa sawit. Selain menghasilkan minyak sawit mentah, pabrik
kelapa sawit juga menghasilkan produk samping berupa limbah. Limbah tersebut terdiri
dari limbah cair yang berasal dari pengukusan dan buangan hidrosiklon, limbah padat
yang berupa TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit), cangkang, dan sludge serta limbah
gas dari pembakaran TTKS atau cangkang.
Selain memproduksi CPO, industri kelapa
sawit juga menghasilkan sejumlah produk samping berupa limbah padat dan cair.
Sekitar 25 juta ton TKKS dihasilkan Indonesia pada tahun 2013. Dengan demikian dapat
diperkirakan akan terjadi peningkatan produksi limbah padat salah satunya TKKS.
Apabila limbah TKKS ini tidak dimanfaatkan dan ditangani dengan baik, maka akan
menjadi persoalan yang cukup besar dimasa yang akan datang.
Maka dari itu, digunakanlah Tandan
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebagai bahan baku pulp untuk pembuatan kertas.
Perlu diketahui bahwa TKKS, seperti pada kayu ataupun tanaman lainnya mengandung
unsur kimiawi seperti selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Tandan kosong kelapa sawit
dapat menjadi alternatif sebagai sumber bahan baku serat non kayu untuk pulp.
Serat TKKS termasuk serat pendek sampai
sedang, yaitu diantara 1 – 2 mm sementara diameternya termasuk kelompok
diameter kecil sampai sedang (2 – 2,5 µm). Secara umum, sifat fisik dan morfologi
serat TKKS bagian pangkal lebih baik dibandingkan dengan bagian ujung. Morfologi
TKKS ditampilkan pada gambar dibawah ini.
Komposisi kimia serat TKKS sebagian
besar terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Kadar selulosa dari TKKS adalah 37,50%. Komponen kimia TKKS secara lengkap ditampilkan pada gambar dibawah ini.
Selulosa dari TKKS merupakan salah satu komponen
biomassa yang banyak dieksplorasi untuk dimanfaatkan sebagai bahan kimia maupun
bahan baku pulp. Selulosa adalah bagian utama pada tanaman yang membentuk sepertiga
hingga setengah dari jaringan tanaman. Selulosa adalah polimer alam yang
terdiri dari D-glukosa anhydrous (C6H11O5)
yang merupakan unit yang bersambungan dengan ikatan 1,4-b-Dglycosidic pada
posisi C1 dan C4. Pada proses untuk mengubah TTKS menjadi selulosa, hanya sedikit
limbah yang terbuang. Pada tahap awal, TTKS dipotong-potong atau diurai dan
selanjutnya dibuat bubur (pulp). Proses pulping dilakukan dengan cara memasak TKKS
dalam tanki pemasak (digester) dan ditambahkan larutan KOH.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
bekerja sama dengan Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) untuk memproduksi kertas
lainer, kertas medium dan kotak karton gelombang. Produk kertas berbahan baku TKKS
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Selain itu, kertas dari TKKS telah
diaplikasikan pada produksi kotak karton gelombang (KKG) skala pabrik. Untuk kertas
lainer dan medium diproduksi di PT Kertas Padalarang sedangkan untuk kotak
karton gelombang (KKG) diproduksi di PT Makmur Rekasantika Bandung.
Potensi TKKS yang melimpah dan ketersediaannya
yang berkelanjutan memberikan peluang sebagai bahan baku alternatif pembuatan pulp
dan kertas secara komersial. Produk pulp dari TKKS yang termasuk ke dalam
golongan non kayu tidak diharuskan mengikuti skema SVLK (Sistem Verifikasi
Legalitas Kayu). Industri pulp dengan bahan baku TKKS sudah berjalan di
Malaysia, tercatat ada tiga industri yaitu Metro Knight Sdn. Bhd. di Johor,
Borneo Advance Pulp and Paper Sdn. Bhd. Yang kini menjadi Eko Pulp and Paper di
Tawau, Sabah dan SEA Pacific Paper Tech Sdn. Bhd di Kamunting, Perak. Indonesia belum memiliki industri pulp dari TKKS
sehingga perlu peran pemerintah dalam mendorong berdirinya industri pulp dengan
bahan baku TKKS.
Karakteristik TKKS sangat sesuai sebagai
alternatif sumber selulosa dan bahan baku pulp untuk produksi kertas. Peran TKKS
dalam industri pulp dan kertas diharapkan menjadi solusi relevan dalam mengatasi
keterbatasan sumber serat non kayu.
Pustaka:
Erwinsyah, Atika Afriani, dan Teddy
Kardiansyah. 2015. Potensi Dan Peluang
Tandan Kosong Sawit Sebagai Bahan Baku Pulp Dan Kertas: Studi Kertas Di
Indonesia. Diambil dari: http://www.jurnalselulosa.org/index.php/jselulosa/article/viewFile/79/72
(Rabu, 25 April 2018)
0 comments:
Posting Komentar