Blue Angel Wing Heart Digester pada Pengolahan Pulp dan Kertas ~ Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB

aac

Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB | IMPAS-ITSB | Integrity - Attitude - Ability

Digester pada Pengolahan Pulp dan Kertas

 

Digester pada Pengolahan Pulp dan Kertas

 

            Digester pulp adalah sebuah alat atau mesin yang digunakan untuk menguraikan bahan baku berupa kayu atau serat kayu menjadi pulp. Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan serat kayu dari lignin, sehingga serat tersebut dapat digunakan dalam pembuatan kertas. Dengan penambahan larutan pemasak kimia, panas, dan tekanan maka lignin akan larut dan chip  diubah menjadi pulp. Digester dirancang untuk tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi, mempunyai volume yang cukup untuk menampung chip  dan Liquor , memiliki konstruksi yang tahan terhadap korosi dan tidak terpengaruh lingkungan luar, serta mempunyai sistem sirkulasi tekanan dan Liquor .

Secara umum digester terbagi atas 2 jenis, yaitu:

1.     Digester Batch

Digester Batch adalah sebuah digester dengan ukuran biasanya 13 meter yang diisi dengan chip  dan cairan pemasak yang kemudian dilakukan pemanasan menggunakan uap (steam). Prinsip kerja digester Batch adalah dengan membagi-bagi proses digesti kedalam beberapa tahapan. Tahap-tahap tersebut kemudian dilakukan secara beruntun pada satu unit digester secara bergantian sedemikian rupa sehingga tidak ada dua unit digester yang sedang berjalan dalam tahap yang sama.

Pada umumnya pabrik memiliki enam hingga delapan digester. Biasanya beberapa digester memasak, sementara digester yang lain dapat mengisi chip  dan yang lainnya memindahkan pulp yang telah melakukan proses pemasakan ke dalam blow tank secara bergantian. Tahapan dalam proses digester Batch adalah sebagai berikut:

1)     Pengisian Chip

2)     Impregnasi                  : bertujuan memanaskan chip yang ada di dalan digester, menghilangkan udara yang terdapat di dalan digester untuk memudahkan penetrasi.

3)     Liquor  Filling                        : merupakan tahap dimana cairan-cairan dengan temperatur yang lebih tinggi diinjeksikan ke dalam digester. Pada tahap ini, hot black Liquor  diinjeksikan ke dalam digester disusul dengan injeksi hot white Liquor  ke dalam digester.

4)     Pemanasan dan Pemasakan : Proses pemanasan dilakukan pemberian panas ke cairan di dalam digester. Sedangkan Proses pemasakan dilakukan dengan sirkulasi cairan yang ada di dalam digester. Sirkulasi bertujuan untuk mempertahankan temperatur pemasakan pada seluruh bagian digester.

5)     Displacement                          : proses ini juga berfungsi sebagai tahap pencucian awal.Cairan yang digunakan untuk memindahkan cairan sisa pemasakan yang terdapat di dalam digester adalah filtrat dari area washing.

6)     Blowing                       : Proses ini merupakan pemompaan pulp hasil pemasakan dari dalam digester menuju ke blow tank  untuk kemudian dikirimkan menuju area washing.

 

2.     Digester Continuous

Digester Continuous adalah digester berbentuk tabung di mana chip  dipindahkan melalui suatu aliran yang mengandung tahap pre steaming, impregnasi  cairan pemasak, pemanasan, pemasakan, dan pencucian. Berbeda dengan metode digester Batch, di mana proses dilakukan dalam Batch atau satuan tertentu, digester Continuous beroperasi tanpa henti, memungkinkan produksi yang lebih efisien dan konsisten.

Dalam Continuous digester proses berlangsung secara kontinyu (terus-menerus), artinya proses mulai dari chip  Filling  sampai discharge tidak dijalankan secara bertahap atau satu per satu karena di dalam Continuous digester terdapat zona-zona yang sudah terbagi mulai dari atas hingga ke bawah di anataranya zona Impregnasi , heating, cooking, dan Displacement . Tahapan dalam proses digester Continuous adalah sebagai berikut:

1)     Pengisian Chip            : Sebelum masuk ke digester, chip  dimasukkan ke bagian atas IMPBIN melalui conveyor dan diukur laju alir chip nya menggunakan chip meter.

2)     Impregnation bin        : proses pemanasan awal dengan pemompaan dilusi ke dalam impregnation bin melalui pipa.

3)     Heating                       :   chip  yang dimuat kemudian melewati zona pemanasan untuk meningkatkan suhu secara bertahap. Pemanasan ini membantu mempersiapkan serat untuk reaksi pencernaan yang optimal.

4)     Cooking                      : Chip  yang sudah dipanaskan masuk ke zona pencernaan utama di mana mereka terus-menerus terkena larutan kimia pencernaan. Pada tahap ini, lignin dan bahan pengikat lainnya terurai dari serat selulosa.

5)     Displacement  : Setelah melalui zona Cooking, pulp yang terbentuk bergerak ke zona Displacement . Di sini, pulp dipisahkan dari larutan kimia pencernaan yang masih tersisa, dan pulp yang sudah terlepas dari bahan kimia ini disirkulasikan ke blow tank.

Sumber:

https://www.academia.edu/26620338/DESKRIPSI_PROSES_PEMBUATAN_PULP_DI_PT_TANJUNG_ENIM_LESTARI

http://repository.uin-suska.ac.id/63009/2/TA%20FEBRIYAN%20PUTRA%20PRADANA.pdf

 

Sumber:

https://www.academia.edu/26620338/DESKRIPSI_PROSES_PEMBUATAN_PULP_DI_PT_TANJUNG_ENIM_LESTARI

http://repository.uin-suska.ac.id/63009/2/TA%20FEBRIYAN%20PUTRA%20PRADANA.pdf

 

0 comments:

Posting Komentar