Blue Angel Wing Heart Essay Nasional HARI POHON SEDUNIA 2017 oleh Syafira Febriya Rahman ~ Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB

aac

Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB | IMPAS-ITSB | Integrity - Attitude - Ability

Essay Nasional HARI POHON SEDUNIA 2017 oleh Syafira Febriya Rahman

SAMPAH TERKENDALI MAKA LESTARI ALAM KU DAN MAKMURLAH BUMI PERTIWI KU


Karya ini disusun untuk Mengikuti Lomba Essay Nasional HARI POHON SEDUNIA 2017
Disusun oleh : Syafira Febriya Rahman


SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2017



Indonesia, negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Seiring bertambahnya tahun Bumi Pertiwi ini semakin banyak dijajaki oleh para manusia. Dahulu Indonesiaku terlihat indah dan sejuk dengan hamparan hutan lebat menyelimuti setiap kepulauan Indonesia, aliran sungai terlihat bersih dan mengalir lancar menuju anak sungai, dan lingkungan yang bersih asri tanpa adanya sampah bergeletakan sembarangan di Tanah Pertiwi ini. Kini, hal itu hanyalah sebatas foto dokumentasi yang hanya bisa dinikmati dan impikan oleh generasi saat ini dan bahkan hingga generasi masa depan jika kita tidak berusaha menciptkannya kembali. Kini keadaan Indonesia ku tidak lagi sama seperti dulu. Populasi masyarakat Indonesia sekarang semakin banyak hingga semakin memperbanyak pembangunan yang mengakibatkan Tanah Pertiwi ini tertutup oleh bangunan, aspal, paving, tiada celah untuk Bumi Pertiwi ini bernafas lega, ditambah dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan tanpa adanya pengolahan hingga membuat terjadinya pencemaran tanah dan air.
Tanah Indonesia ini telah dirusak sendiri oleh para pemiliknya. Persoalan sampahlah yang menjadi persolan rumit dengan perkiraan tiada batas penyelesainnya jika kesadaran mengatasinya sangatlah rendah yang padahal dengan persoalan sampah teratasi maka segala persoalan lingkungan akan mudah teratasi. Kurangnya rasa memiliki yang dimiliki tiap orang terhadap lingkungan dengan hanya bisa mengandalkan dan memanfaatkan lingkungan hanya untuk memenuhi kebuthannya tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan, tentu sangat memperparah kondisi kelestarian lingkungan. Sering kali telah digencarkan program gaya hidup ramah lingkungan, namun teryata gaya hidup ramah lingkungan hanya sebatas wacana saja, tidak ada aksi nyata dari para masyarakat untuk menjadikan semua program yang ada untuk menjadi nyata. Sebagian besar masyarakat masih bersifat acuh terhadap perihal sampah terhadap lingkungan, hal ini dimungkinkan karena mereka tidak merasakan secara langsung dampak kerusakan lingkungan yang terjadi nantinya. Meskipun mereka telah merasakan beberapa efek jangka pendeknya seperti banjir tapi mereka merasa tidak pernah jera karena meraka mungkin hanya menganggap hanya banjir seletah itu sudah tapi bagaimana jika tanah menjadi rusak, tidak subur, dan berakibat tidak bisa


diolah dan ditanami, bukankah itu menjadi bencana besar dikemudian hari nanti? Padahal sumber kehidupan manusia berawal dari kesuburan tanah. Tanah yang subur tentu dapat ditanami pohon, dengan adanya pohon maka akar pohon dapat membantu tanah dalam menyimpan cadangan air. Bayangkan jika tanah menjadi rusak karena ulah kita sendiri? Bagaimana kelangsungan hidup anak cucu kita nanti? Akankah mereka bisa hidup dengan kondisi yang telah kita ciptakan sendiri dimasa kini dengan merusak lingkungan? Sangatlah percuma jika pemerintah dan berbagai pihak yang telah melakukan usaha edukasi maupun sharing mengenai dampak kerusakan lingkungan jika memang masyarakatnya sendiri dari perorangnya saja tidak memiliki kesadaran diri. Terkadang rasa ketergantungan terhadap orang lain juga menjadi faktor masyarakat memiliki kesadaran yang sangat rendah untuk menjaga lingkungan. Seperti mereka dengan sembarangan dan seenaknya membuang sampah karena dipikiran mereka sudah terpaku bahwa sudah ada petugas kebersihan yang akan membersihkan sampah mereka karena mereka sudah diganji untuk membersihkan sampah. Apakah itu pemikiran dan tindakan yang benar? Jika semua masyarakat Indonesia seperti itu dapat terjadi kemungkinan Indonesia akan menjadi lautan sampah dan tiada lagi yang mau menjadi petugas kebersihan. Tidak hanya dari masyarakat saja sampah dihasilkan. Dari pihak industri juga menjadi penyumbang sampah tiap harinya. Sering kali di kota besar banyak industri yang membuang sisa limbahnya ke sungai saat tengah malam dengan standart pengolahan limbah sebelum dibuang belum memenuhi standart, sehingga mengakibatkan pencemaran air, baik air sungai menjadi keruh dan berbau karena tercemar berbagai limbah industri dan mengakibatkan kelangsungan hidup makhluk hidup di sungai terganggu bahkan mengalami kematian. Dengan kondisi air sungai seperti itu juga berakibat pada air minum yang tersedia nantinya tentu tidak sehat karena telah tercemar oleh sisa-sisa limbah industri. Untuk itu, kejasama dari pemerintah, masyarakat, dan pihak industri sangat diperlukan.
Secara umum untuk penanganan kasus sampah ini semua berawal dari diri sendiri terlebih dahulu. Memang terlihat lebih kecil lingkupnya namun jika setiap orang dapat membiasakan hal baik untuk perduli terhadap lingkungan maka akan berdampak besar ke lingkungan. Dari diri sendiri tidak usah terlalu jauh-jauh memikirkan hingga mengikuti acara reboisasi, terlebih dahulu mulailah dari kebiasaan sehari-hari, seperti membiasakan untuk gaya hidup sehat dengan mengurangi pemakain bungkus makanan


yang berbungkuskan plastik atau styrofoam karena selain tidak ramah lingkungan juga tidak baik untuk kesehatan karena bahan pada plastik dan styrofoam dapat terurai dan mencampuri makanan karena adanya reaksi kimia dengan makanan seperti saat masih dalam keadaan panas. Selain itu, tidak berlebihan dalam pemakaian tisu, membuang sampah pada tempatnya dengan membiasakan secara langsung memilah dan membedakan sampah untuk dibuang berdasarkan jenis sampahnya ke tempat sampah yang sudah di sendirikan berdasarkan jenisnya. Membiasakan tidak hanya bertanggung jawab kepada sampahnya sendiri tapi jika melihat ada sampah yang tercecer maka segera sigap untuk mengambil dan membuangnya ke tempat sampah. Membiasakan untuk membawa minum dan makanan dengan wadah yang dapat digunakan berulangkali dan membawa tas belanja berbahan kain setiap kali melakukan belanja di swalayan maupun di pasar.
Pemerintah bukanlah suatu penentu lingkungan akan tetap lestari karena pemerintah hanya bisa berusaha mewadahi, menggerakan, dan mendukung masyarakatnya untuk menjaga lingkungan. Pemerintah dapat memberlakukan peraturan wajib pengolahan sampah setiap desanya untuk mempermudah penanganan sampah sehingga sampah dengan mudah diolah oleh warga desa dengan didaur ulang kembali dan sekaligus memberlakukan aturan tegas untuk industri dalam pembuangan limbah industri. Dengan membuka lokakarya dan pembekalan praktik rutin pengolahan sampah kepada masyarakat dengan difasilitasi pemerintah maka kapasitas sampah dapat terkurangi dan kreatifitas masyarakat turut terlatih dan dapat membuka peluang bisnis mandiri. Pemerintah juga perlu memfasilitasi jumlah tempat sampah yang memadai tiap tempat umum dengan lokasi tempat sampah yang strategis sehingga membuat masyarakat lebih mudah untuk membuang sampah dan membedakan tempat sampah berdasarkan jenisnya dengan petunjuk ditempat sampah dapat dipahami baik orang awam maupun yang sudah mengerti yang mudahnya dapat diberi keterangan berupa contoh gambar sampah dan namanya pada badan tempat sampah serta mematenkan warna tempat sampah untuk tiap jenis sampahnya, dan mengerahkan petugas terkait untuk selalu menjaga kelayakan tempat sampah. Pembangunan TPA yang memenuhi standart dimana jauh dari area permukiman namun dapat diakses dengan mudah sangatlah perlu, ditambah dengan kondisi TPA yang tidak secara langsung terkena udara luar dan hujan, yang mana jika kondisi tersebut tidak memenuhi akan berakibat


sampah akan mengeluarkan senyawa kimia lindi yang mengakibatkan pencemaran pada tanah. Saat pengangkutan sampah dari TPS ke TPApun juga perlu diperhatikan pemerintah, seharusnya pemerintah menyediakan truck angkut sampah atau wadah pengangkut yang berbeda tiap jenis sampahnya sehingga adanya tempat sampah yang tersedia dengan berbagai kategori tidaklah sia-sia. Memberikan program belajar kepada siswa sekolah mengenai pengolahan sampah seperti menjadikan sampah menjadi bahan kerajinan yang dapat memiliki nilai ekonomis, praktis, dan estetis tinggi.
Masyarakat merupakan penggerak utama permasalahan lingkungan terutama sampah. Usaha pemerintah tidaklah berjalan jika masyarakatnya yang berjumlah banyak tidak mau mendukung dan merealisasikan programnya. Maka kesadaran masyarakat sangatlah penting. Dari masyarakat sendiri dari lingkup rumah tangga perlu membiasakan menyediakan minimal dua jenis tempat sampah dan memilah sampah antara organik dan anorganik sehingga dengan begitu antara masyarakat dan program pemerintah akan sejalan. Membiasakan untuk selalu berpedoman terhadap prinsip 4R yaitu replace, reduce,reuse,recycle sangatlah perlu. Kebiasaan dan pemikiran untuk selalu berupaya semaksimal mungkin mengurangi dan mengganti pemakaian berbahan plastik yang tidak ramah lingkungan dengan bahan yang lebih ramah lingkungan meskipun harus mengeluarkan dana yang lebih mahal terlebih dahulu dan dinilai tidak praktis sebelumnya namun dampak jangka panjangnya pasti menguntungkan untuk kita dan generasi selanjutnya. Kemudian menggunakan dan mendaur ulang kembali sampah yang bisa diolah seperti sampah plastik, botol untuk diolah dan dikreasi hingga menghasilkan suatu produk yang bernilai jual tinggi. Masyarakat diharapkan juga memiliki kesatuan dan kekompakan yang kuat untuk tetap menjaga lingkungannya dengan mengadakan kerja bakti rutin tiap minggunya, dan mengikuti program pemerintah dalam pengelolah sampah.
Dari pihak industri, perlunya kepatuhan terhadap peraturan dari pemerintah yang berlaku dengan memenuhi standart pengelolahn limbah sebelum dibuang demi terjaganya lingkungan agar tetap seimbang tanpa ada yang dirugikan dari diperolehnya suatu keuntungan dari sisi perusahaan. Memang kerjasama dari semua pihak sangat diperlukan untuk terciptanya suatu tujuan. Tiada hasil yang diberikan selain kita yang menciptakan. Memulai untuk membisakan diri perduli terhadap lingkungan memanglah susah namun selangkah demi selangkah sangat diperlukan dibandingkan hanya bisa


menunggu tercapainya suatu keberhasilan. Jika kita ingin hidup kita, anak, cucu lebih baik dari saat ini maka bersama dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab untuk selalu memiliki rasa memiliki lingkungan dan perduli terhadap lingkungan hingga membuat permasalah sampah terkendali dan terciptalah alam yang lestari dan negeri Indonesia yang makmur berseri.


DAFTAR PUSTAKA



Irisindonesia.com. Beberapa Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia.
2017.(Online),( http://irisindonesia.com/detailpost/beberapa-permasalahan- lingkungan-hidup-di-indonesia) diakses 25 Oktober 2017

Kompas.com. 2 Kendala Terbesar Masalah Lingkungan. 2012.(Online),( http://lifestyle.kompas.com/read/2012/07/17/09182381/2.kendala.terbesar.masala h.lingkungan) diakses 7 November 2017

                    . 7 Permasalahan dan Solusi Pengelolaan Lingkungan Hidup .
2016.(Online),( http://www.ngekul.com/7-permasalahan-dan-solusi-pengelolaan- lingkungan-hidup/4/) diakses 7 November 2017

                    . 15 Permasalahan Lingkungan Hidup Indonesia dan Penyebabnya.(Online),( http://materiips.com/permasalahan-lingkungan-hidup) diakses 11 November 2017

0 comments:

Posting Komentar