Blue Angel Wing Heart Pertimbangan Penggunaan Non-Wood Pulp ~ Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB

aac

Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB | IMPAS-ITSB | Integrity - Attitude - Ability

Pertimbangan Penggunaan Non-Wood Pulp

“ Pertimbangan Penggunaan Non-Wood Pulp ”

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan baku berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Pulp terdiri dari serat - serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas. Baik pulp dari kayu ( wood pulp )  maupun  pulp dari tanaman bukan kayu ( non-wood pulp) memiliki karakteristik pulp yang berbeda, bergantung jenis tanamannya. Tanaman yang memiliki serat panjang, kadar selulosa yang tinggi, pasokan stok bahan baku yang cukup dan konstan menjadi beberapa poin penting dalam pemilihan bahan baku pembuatan pulp terutama skala industri.
            Belakangan ini sering kita dengar bahwa wood pulp tidak ramah lingkungan, karena dibuat dengan menggunakan kayu yang berasal dari pohon. Ironi nya, banyak yang tidak tahu bahwa pohon yang digunakan tidak serta merta berasal dari hutan lindung. Namun berasal dari hutan tanaman industri.
             Akhir-akhir ini juga banyak ide untuk mengganti bahan baku pembuatan pulp dari kayu menjadi bahan baku non-wood dengan alasan lebih ramah lingkungan. Hal ini juga tidak sepenuhnya salah, namun dengan mengganti wood menjadi non-wood ada kelebihan maupun kekurangannya. Tanaman non-wood seperti bambu, kenaf, dan rami banyak digunakan di seluruh dunia, tetapi dampak keseluruhan bisa menjadi masalah jika hanya berpendapat bahwa ini lebih baik daripada menggunakan serat kayu. Ini berlaku bahkan ketika kita hanya memperhatikan beberapa faktor. Inilah beberapa kekurangan tanaman non-wood dibandingkan tanaman kayu :

1.      Kebutuhan dan Ketahanan terhadap air
Hutan dibudidayakan selama beberapa tahun dan lebih tahan terhadap variasi curah hujan. Beberapa tanaman non-wood membutuhkan lebih banyak air. Kenaf, misalnya, membutuhkan air lima inci per bulan. Oleh karena itu harus memikirkan curah hujan daerah sekitar jika ingin menjadikan non-wood sebagai bahan baku alternatif pembuatan pulp.

2.      Energi
Serat non-kayu memiliki keunggulan dalam pembuatan pulp mekanis yang membutuhkan energi lebih sedikit daripada serat kayu ( karena pada umumnya tanaman non-wood memiliki lebih sedikit kandungan lignin ) , tetapi dalam pembuatan pulp kimia, mengolah produk hutan / kayu memiliki sejumlah keuntungan. Secara khusus, ia memiliki ketergantungan yang lebih rendah pada listrik yang dihasilkan bahan bakar fosil daripada pembuatan serat non-wood. Faktanya, energi yang berasal dari proses recovery pada pulp kimia dari kayu biasanya menghasilkan sekitar 50% dari kebutuhan energi pabrik pulp dan kertas di Amerika Utara. Dan pulp dari kayu dengan cara ini juga menghasilkan produk lain seperti terpentin.

3.      Kapasitas Penyimpanan dan Kepadatan Tanaman
Pengembangan kapasitas penyimpanan membutuhkan lahan, energi dan sumber daya tambahan, yang akan menjadi signifikan mengingat bahwa sebagian besar sumber serat non-kayu memiliki volume tinggi dan kepadatan rendah jika dibandingkan dengan kayu.

       Namun, tentunya ada kemungkinan penggunaan serat non-wood sebagai bahan baku pulp menjadi lebih tinggi kedepannya, mengingat peningkatan kebutuhan beberapa jenis kertas seperti tisu. Dengan pengelolaan yang baik, bukan tidak mungkin serat non-wood menjadi bahan baku pembuatan pulp yang efektif dan efisien.
referensi : http://borealforestfacts.com

0 comments:

Posting Komentar