Blue Angel Wing Heart Sifat Optik Kertas: Perbedaan Whiteness, Brightness dan Gloss ~ Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB

aac

Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB | IMPAS-ITSB | Integrity - Attitude - Ability

Sifat Optik Kertas: Perbedaan Whiteness, Brightness dan Gloss

 

Sifat Optik Kertas: Perbedaan Whiteness, Brightness dan Gloss

Sebagai bahan yang paling umum digunakan untuk percetakan, tentunya kertas juga memiliki bermacam-macam sifat fisik untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Oleh karena itu, karakteristik kertas yang digunakan juga berbeda-beda. Contohnya adalah art paper yang lebih mengutamakan aspek visualnya seperti smoothness, brightness, whiteness dan gloss. 3 parameter terakhir yang disebutkan terdengar mirip bukan? Akan tetapi, ketiga parameter tersebut berbeda satu sama lain. Berikut adalah pembahasannya:  

1.      Brightness

Definisi dari brightness adalah jumlah cahaya yang direfleksikan kertas pada gelombang cahaya spesifik (457 nm) di wilayah biru spektrum warna. Semakin tinggi brightness, maka kertas akan semakin tampak kebiruan. Untuk mendapatkan nilai brightness yang tinggi, umumnya dapat dilakukan dengan cara menambahkan OBA atau Optical Brightening Agent pada saat proses produksi kertas. Cara kerja dari OBA adalah dengan menyerap sinar ultraviolet (340-370nm) dan kemudian akan memancarkannya kembali menjadi cahaya biru (420- 470nm). Pengukuran nilai brightness & whiteness umumnya dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sama, contohnya adalah L&W Elrepho SE07R Series.

Ada 2 cara dalam pengukuran brightness, yaitu Directional & Diffuse brightness.

a.       Dirrectional brightness (TAPPI 452) menggunakan sudut geometri 45o/0o saat diukur dengan instrumen ukurnya. Standar ini digunakan di Amerika Serikat dan Jepang.

Gambar 1.1 Directional Brightness

 

b.      Diffuse brightness mengunakan sudut geometri D/0o saat diukur dengan instrumen ukurnya. Dimana D mengindikasikan serapan cahaya dari sumber cahaya. Diffuse brightness digunakan sebagai standar brightness di seluruh dunia. (kecuali AS & Jepang)

Gambar 1.2 Diffuse Brightness

 

2.      Whiteness

KARAKTERISTIK SIFAT OPTIS PADA KERTAS (PENGUKURAN BRIGHTNESS & FORMASI  KERTAS )

Gambar 2.1 Whiteness & Brightness

Whiteness merupakan persepsi visual yang mengukur kemampuan kertas untuk secara merata mencerminkan keseimbangan semua panjang gelombang cahaya pada spektrum warna tampak. Jika brightness mengukur jumlah cahaya yang dipantulkan dari permukaan kertas pada satu panjang gelombang tertentu (457 nm) di wilayah spektrum biru, maka whiteness mengukur keseimbangan relatif cahaya yang dipantulkan di seluruh rentang spektrum warna yang terlihat (sekitar 380nm – 720nm).

Nilai whiteness meningkat saat kertas menjadi “lebih biru” dan “agak kemerahan” dalam spektrum warna. Sama seperti brightness, OBA juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai whiteness pada kertas. Akan tetapi, nilai whiteness yang terlalu tinggi juga kurang baik karena menyebabkan kertas menjadi kusam dan berwarna keabu-abuan.

 

3.      Gloss

Gloss atau daya kilau merupakan sifat permukaan lembaran kertas yang menghasilkan tampilan mengkilap dan sangat reflektif saat terkena cahaya. Gloss juga dapat diartikan sebagai sifat dari permukaan kertas yang bisa memantulkan cahaya dengan sudut tertentu dalam satuan %, yang mana dapat diukur dengan gloss meter yang dapat menggunakan standar berbeda seperti TAPPI & DIN.

Gambar 3.1 Perbedaan pantulan cahaya dari permukaan mengkilap & permukaan yang tidak rata

Permukaan kertas yang berkilau memiliki pantulan cahaya yang lebih teratur daripada permukaan kertas yang tidak rata. Untuk meningkatkan nilai gloss pada kertas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu melalui proses coating dan calendering. Calendering adalah proses melewatkan kertas di antara 2 hard roll yang berputar dan saling menekan. Sedangkan coating merupakan proses penambahan lapisan baru pada kertas sehingga dapat meningkatkan sifat fisik kertas, salah satunya adalah daya kilau. Kertas yang mengkilap dapat mengurangi keterbacaan teks, tetapi itu sangat bagus untuk memproduksi gambar.

Jadi itu adalah perbedaan dari brightness, whiteness, dan gloss. Ketiganya tetaplah penting untuk diperhatikan dalam proses pembuatan kertas. Dengan menyesuaikan fungsi dari kertas yang akan dihasilkan, standar ketiga parameter optik tersebut tentunya juga akan berbeda. Untuk menghasilkan kertas dengan sifat optik yang baik, penggunaan bleached pulp dengan brightness yang tinggi dapat digunakan untuk meminimalisir penggunaan OBA pada saat aka meningkatkan nilai brightness & whiteness dari kertas yang diproduksi.

 

Sumber:

Brightness (3 types) & Whiteness (2 types): Full Disclosure. Crable Engineering llc,

Handbook of paper and board vol 1 & 2 edited by Herbert Holik, 2013.

Sappi North America, 2017: Understanding Paper Whiteness

0 comments:

Posting Komentar