Blue Angel Wing Heart Quality Control on Tissue Paper Production ~ Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB

aac

Ikatan Mahasiswa Pulp dan Kertas ITSB | IMPAS-ITSB | Integrity - Attitude - Ability

Quality Control on Tissue Paper Production

 

Quality Control on Tissue Paper Production

            Suatu perusahaan dapat menentukan standar kualitas, proses dan prosedur internal masing-masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan proses pengendalian kualitas atau Quality Control (QC). Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama Pengendalian Kualitas atau Quality Control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.

1.   Jenis-Jenis Quality Control, diantaranya :

a.       Quality Desain, suatu proses yang di rancang untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas. Contoh : Desain Wire dan Desain Headbox

b.      Quality Performance, suatu proses harus mampu mengahsilkan produk yang berkualitas. Contoh : Setting Jet Wire Ratio dan Setting Freeness

c.       Quality Service, suatu proses yang ditujukan untuk merespon keinginan dari costumer. Contoh : Delivery, Easy Order, Customer Complaint dan Costumer Satisfaction Survey.

 

2.   Proses Quality Control

2.1  Stock Preparation

a.       Total Padatan Tersuspensi (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 µm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid.

b.      Residual Chlorine adalah sisa-sisa klorin yang masih terkandung dalam air, meliputi klorin bebas, secara asam hypochlorous dan ion hypochlorite. Klorin yang dilarutkan dalam air dapat membasmi mikroorganisme dan membahayakan manusia.

c.       pH adalah derajat keasaan suatu zat bahan / zat (bubur kertas, kertas, bahan kimia ataupun air) yang diukur berdasarkan skala 1-14.

d.      Konsistensi merupakan rasio berat aterial (pulp) kering (OD) dengan total berat pulp tersuspensi. Satuan yang digunakan dalam perhitungan konsistensi dinyattakan dalam bentuk %.

e.       Moisture Content merupakan jumlah kandungan air yang terdapat pada jumlah sampel tertentu dan dinyatakan dalam satuan % berat.

f.        Total Hardness merupakan kemampuan air untuk mengendapkan sabun. Sabun diendapkan karena adanya ion kalsium dan magnesium. Sehingga total kesadahan adalah total jumlah konsentrasi kalsium dan magnesium, dinyatakan dalam kalsium karbonat (CaCO3), mg/L.

g.      Turbidity Meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan analisa kekeruhan air atau larutan.

h.      Dirt count ialah kotoran yang dihiyung berupa foreign matter atau partikel-partikel asing yaitu berupa benda-benda atau buntalan serat berwarna cokelat karena belum mengalami proses pemutihan yang terdapat pada pulp dan tidak tembus cahaya ketika diperiksa dengan cahaya berupa cahaya lampu dan mempunyai luas permukaan ˃ 0.04 mm2 .

i.        CSF merupakan alat untuk mengukur laju drainase dari suspensi bubur kertas yang diencerkan.

j.        Brightness merupakan nilai reflektansi dari sample yang diukur dalam area biru spectrum cahaya dimana menggunakan spectrum dan karakter geometri cahaya yang spesific.

2.2               Tissue Machine, Rewinder, dan Finish Goods Storage

1. Physical Check

Physical check ialah pengecekan yang dilakukan dengan tidak menggunakan alat bantu atau yang dilakukan dengan kasat mata. Pengecekannya meliputi :

a.       Bad formation, jaringan serat pada tisu yang kurang bagus sehingga mengakibatkan formasi tisu tebal tipis dan tidak merata.

b.      Hole ialah tisu yang memiliki lubang yang biasanya beraturan. Hal ini bisa terjadi diakibatkan oleh felt yang rusak atau terdapat kotoran yang menempel pada felt.

c.       Pin hole ialah kertas tisu yang memiliki lubang-lubang kecil yang tidak beraturan. Hal ini biasanya diakibatkan oleh chemical yang kurang rata yang terdapat pada yankee dryer.

d.      White spot, bintik/bercak putih pada tisu akibat serat yang kurang hancur dan terlalu banyak pemakaian broke, serta bahan tissue recovery yang tidak baik.

e.       Black spot ialah bercak hitam yang terdapat pada kertas tisu. Black spot ini terjadi karena terjadi penyumbatan yang menjadi kotoran yang terdapat pada yankee dryer.

f.        Line hole merupakan tisu yang memiliki lubang tetapi berbentuk garis lurus.

g.      Flying ialah tisu yang bergeser seperti layaknya dancing.

h.      Black line ialah garis lurus yang berwarna hitam yang terdapat pada kertas tisu.

i.        Sobek ialah sobekan pada tisu tetapi tidak putus di jumbo roll.

j.        Odor ialah bau yang terdapat pada tisu yang sedang diproduksi. Ini biasanya terjadi karena bahan pulp yang terdapat pada tanki telah lama didalam tanki dan inilah yang menyebabkan terjadinya bau pada tisu yang diproduksi.

k.      Dirt count ialah kotoran yang dihitung berupa foreign matter atau partikel-partikel asing yaitu berupa benda-benda atau buntalan serat berwarna cokelat karena belum mengalami proses pemutihan yang terdapat pada pulp dan tidak tembus cahaya ketika diperiksa dengan cahaya berupa cahaya lampu dan mempunyai luas permukaan ˃ 0.04 mm2.

l.        Bad creeping, kerutan pada permukaan tissue yang disebabkan oleh pemakaian blade.

m.    Wrinkle merupakan lipatan pada tisu yang terjadi akibat lembabnya tisu yang menemmpel di yankee dryer. Tisu berkerut yang disebabkan dari guncangan/tarikan pada shaft di rewinder yang kendor.

n.      Folded, tissue melipat disebabkan oleh tissue yang lembab,sering terjadi saat menggunakan calendar / tarikan mesin yang terlalu rendah.

o.      Bad Cutting, pemotongan yang tidak rata pada small roll yang disebabkan oleh pisau yang tumpul atau posisi pisau/core yang tidak tepat sehingga terjadi gesekan antar roll.

p.      Loose Winding/Gembos, gulungan yang tidak padat,sehingga saat diproses di mesin converting,tissue bergeser

2. Basis Weight (BW) merupakan berat tissue dalam satuan luas (gr/m2).

            Detail peralatan yang digunakan :

            ELECTRONIC BALANCE

            Referensi : TAPPI 410 om-98

            Satuan : gsm (gr/m2 )

3. Thickness (Ketebalan) merupakan jarak antara satu permukaan kertas. Tissue dengan permukaan yang lain dalam satuan (ųm).

            Detail peralatan :

MICROMETER TISSUE

Merek dagang : L & W

Referensi : TAPPI 411 OM-97

Satuan : micron

4.      Density (Masa Jenis) merupakan perbandingan antara massa suatu zat dengan volumenya. Zat yang berbeda jenisnya pasti memiliki massa jenis yang berbeda pula. Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan volume.

 

 

5.      Brightness, Whiteness, dan Opacity

Brightness merupakan nilai reflektansi dari sample yang diukur dalam area biru spectrum cahaya dimana menggunakan spectrum dan karakter geometri cahaya yang spesifik. Dinyatakan dalam bentuk faktor reflektansi absolute dan diukur dalam satuan % ISO. Reflektansi area biru spectrum diukur pada panjang gelombang 400 – 500 nm dengan panjang gelombang efektif 457 nm enggunakan filter yang sesuai.

Panjang gelombang ini efektif berdasarkan perhitungan kombinasi iluminant, kaca optik, filter dan photodetector yang merupakan distribusi relative power spectrum, penyebaran spectrum dan penyebaran spectrum dan respon spectrum ,dimana spectrum merupakan fungsi panjang gelombang yang dihasilkan kurva dengan titik tertinggi pada panjang gelombang 457 nm. Derajat putih didefinisikan sebagai nilai dari faktor refleksi kertas terhadap cahaya dengan mengukur penampilan kertas yang dipengaruhi penambahan bahan pewarnadan pencerah sifat optik kertas.

Simbol L*, a*, b* digunakan untuk menunjukkan nilai warna sebagai penentuan keseragaman warna yang diukur, dimana L* menunjukkan bertambahnya penerangan dari nol untuk hitam menjadi 100 untuk putih sempurna, a* menunjukkan kemerahan jika positif, kehijauanjika negatif dan nol untuk abu-abu dan b* menunjukkan kekuningan jika positif, kebiruan jika negatif dan nol untuk abu-abu.

Detail peralatan :

BRIGHTNESS TESTER

Merek dagang : E&L

Referensi : ISO 2470-1977; ISO 2471-1971; SCAN p 71:95

Satuan : %

6.      Tensile strength merupakan kekuatan tarik maksimal yang diperlukan contoh uji sebelumm terputus sampai menjadi putus dalam kondisi tertentu persatuan lebar cntoh uji.

Dry Tensile (grf/25mm) Kekuatan Renggangan Tissue

Wet Tensile (gr/25mm) Kekuatan tisu bertahan agar tidak hancur kena air

Stretch (%) Kemampuan perpanjangan renggangan

Detail peralatan:

TENSILE TESTER

Referensi : TAPPI 494 OM-88

Satuan : Tensile ( gf / 50 mm )

7.      Elongation adalah sebuah pengujian mekanical pemeluran suatu benda dan bukan sebuah elastisitas.

8.      Water Absorption merupakan alat untuk mengetahui daya serap tissue terhadap air dalam satuan mm/menit.

Detail peralatan :

KLEMM ABSORPTION

Merek dagang : Kumagai Riki Kogyo

Satuan : mm / min

9.      Tearing, digunakan untuk melihat daya sobek

Detail peralatan:

TEARING EQUIPMENT

Merek dagang : TMI

Satuan : mN

10.  Bursting Strength Tester digunakan untuk menentukan kekuatan meledak kertas. Tekanan yang dihasilkan oleh motor listrik dan gigi.

11.  Softness merupakan property subjective dari suatu material yang dihasilkan dari interaksi suatu material dengan sistem indera pada manusia, dalam hal ini adalah perlakuan peremasan dengan tangan. Pengukuran softnest dengan handfeel merupakan cara pengujian kelembutan tissue dengan perlakuan peremasan menggunakan tangan (bulk softness) dan membandingkannya dengan standard kelembutan yang sudah ada.

12.  Moisture content diartikan sebagai jumlah kandungan air yang terdapat pada jumlah sampel tertentu dan dinyatakan dalam satuan % berat, moisture memiliki pengaruh terhadap beberapa propety dari kertas ataupun tissue seperti kestabilan dimensi , physical strength dan printability pada kertas.

13.  Desintegration / ELW merupakan daya hancur tissue.

14.  Ostensible View untuk mengetahui daya hancur tissue dalam air dalam satuan detik.

Detail peralatan :

ELW TESTER

Satuan : detik

 

Sumber :

Maritawati, Dwi. 2019. “Laporan Hasil Magang Quality Assurance Departement”. 27-42.

Team, QAS. 2019. “Tissue Quality Presentation”.

 

0 comments:

Posting Komentar