Berbagai
Macam Proses Dalam Pembuatan Pulp
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang
dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan
biasanya bersifat alami serta mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media
utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan
dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue).
Sebagai bahan baku kertas, parameter yang penting dari
pulp adalah kandungan selulosa dan kandungan
lignin. Kandungan selulosa yang tinggi sangat diperlukan pada pembuatan kertas karena merupakan bahan dengan rantai yang
panjang sehingga dengan kadar yang tinggi kertas yang
dihasilkan akan kuat. Sedangkan kandungan lignin yang tinggi dalam pulp tidak
diinginkan, karena dapat menimbulkan
warna coklat pada kertas. Hampir semua tumbuhan yang mengandung selulosa dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan bubur kertas (pulp).
Pulp adalah bahan dasar untuk membuat kertas. Pulp
sendiri terbuat dari bahan yang mengandung selulosa. Oleh karena itu selulosa
harus bersih dari lignin supaya kualitas kertas yang dihasilkan tidak berubah warna selama
pemakaian. Proses pembuatan pulp dapat dibagi menjadi tiga proses yaitu proses mekanis, proses semi
kimia, dan proses kimia.
1.
Proses Secara Mekanis
a.
Stone Ground Wood, SGW (Kayu Asah Batu)
Pada proses ini digunakan batu gerinda untuk
menguraikan bahan baku. Bahan baku kayu digiling dan disemprotkan air. Rendemen yang
diperoleh antara 93-98%. Kekuatan dan derajat putih pulp yang dihasilkan rendah. Energi dan
air yang diperlukan cukup banyak.
b.
Pressured Ground Wood, PGW (Kayu Asah Ditekan)
Suatu metode pembuatan pulp mekanis di mana kayu
digiling terhadap batu yang berputar abrasif, seperti halnya kayu gaharu , tetapi
di bawah tekanan tinggi dan pada suhu lebih dari 100°C. PGW juga menghasilkan pulp berkualitas lebih
baik daripada kayu tanah tradisional.
c.
Refiner Mechanical Pulp, RMP (Pulp Mekanik Digiling)
Proses ini menggunakan penggilingan dengan cakram
untuk menguraikan bahan baku. Bahan baku utama yang digunakan adalah kayu jarum
karena sifat fisik yang dihasilkan lebih baik dibandingkan pulp kayu asah,
sedangkan energi yang digunakan lebih rendah jika dibandingkan dengan proses
SGP.
d.
Thermo Mechanical Pulp, TMP (Pulp Termomekanik)
Proses ini juga menggunakan penggilingan dengan cakram
untuk menguraikan bahan baku. Namun, perbedaan TMP dengan RMP adalah adanya
proses pemanasan sebelum penggilingan sehingga ikatan-ikatan yang dibentuk
lignin dilemahkan. Proses ini menyebabkan jumlah serat panjang lebih banyak
sehingga memiliki kekuatan yang lebih besar. Perlakuan awal dengan pemanasan
pada suhu tinggi menyebabkan komponen lignin menjadi lunak, serta komponen yang
mudah larut dalam air dan mudah menguap hilang.
2.
Secara Semikimia
a.
Chemi Thermo Mechanical Pulp, CTMP (Pulp Kimiatermomekanik)
Proses ini adalah pengembangan dari proses TMP. Pada
proses ini, perlakuan awal yang diberikan selain pemanasan adalah perlakuan
kimiawi yang diharapkan dapat lebih mudah menghilangkan lignin. Rendemen yang
dihasilkan lebih rendah dari proses mekanik biasa tetapi menghasilkan pulp yang
memiliki sifat fisik yang lebih baik. Fraksi serat panjang yang dihasilkan lebih
banyak dari pulp yang berasal dari proses mekanik lainnya.
b.
Neutral Sulfite Semi Chemical, NSSC (Netral Sulfit Semikimia)
Pembuatan pulp NSSC ditandai dengan tingkat
delignifikasi rendah pada suhu tinggi, sulfonasi unit struktural fenol lignin
sebagai reaksi utama, unit structural lignin non-fenolik stabil, dan reaksinya
sama dengan metode natrium sulfit, tetapi reaksi lebih ringan. Sifat dan
penggunaan pulp NSSC Dibandingkan dengan pulp kimia, pulp NSSC mempertahankan
lebih banyak lignin. Dibandingkan dengan pulp semi-kimia lainnya, hemiselulosa
lebih banyak dipertahankan. Oleh karena itu, ia memiliki kekakuan tinggi,
ketahanan lipatan yang buruk, pemukulan yang mudah dan transparansi yang
tinggi, dan cocok untuk produksi kertas transparan, kertas tahan panas, kertas
kemasan makanan dan kardus.
c.
Soda dingin
Metode soda dingin mengarah ke tahapan impregnasi
dengan proses chemi- groundwood. Cocok untuk bahan baku serat pendek (merang,
jerami), tidak menggunakan senyawa sulfur, sehingga bahan polusi sedikit dan
tidak perlu recovery, kapasitas kecil (25–50 ton/hari), dan murah.
3.
Secara Kimia
a.
Sulfat (Kraft)
Proses pembuatan pulp secara kimia dilakukan untuk
melemahkan hubungan lignin- karbohidrat sebagai perekat serat dengan pengaruh
bahan kimia. Umumnya serat kayu dan bukan kayu merupakan bahan berserat yang
terdiri dari selulosa, hemiselulosa, zat ekstraktif dan mineral. Pemisahan
lignin tergantung dari proses yang digunakan seperti proses sulfit, proses
kraft dan proses soda. Pengrusakan terhadap selulosa lebih besar menggunakan
proses semi kimia dan proses soda bila dibandingkan dengan proses kraft.
b.
Soda
Larutan yang dipergunakan ialah Natrium Hidroksida dan
Natirum Karbonat. Larutan soda akan menghidrolisa lignin dan zat pengikat serat
yang lain sehingga serat yang terdapat dalam bahan baku akan terlepas. Proses
dijalankan pada suhu antara 165 sampai dengan 171oC, tekanan 90–105 psi dan
waktu 6–8 jam, selulosa hasil ukurannya pendek dan kurang kuat, berwarna coklat
tetapi mudah untuk dilakukan pemutihan. Keuntungan proses soda adalah mudah
diperolehnya kembali bahan kimia, hasil pemasakan dari lindi hitam menjadi bahan
baku yang dapat dipakai kembali (NaOH recovery).
c.
Proses Sulfit
Adapun pada proses Sulfit larutan pemasak bersifat asam
yaitu larutan bisulfit dari Ca(HSO3)2 atau Mg(HSO3)2 , Pemasakan dilakukan pada
suhu antara 129 -149 °C, tekanan 70 sampai dengan 90 psi dan waktu 7 sampai
dengan 12 jam. Dalam proses pemasakan bahan dasar yang berwarna ini akan
menghasilkan selulosa yang berwarna putih dan akan terpecah serta membentuk
lignosulfonat.
Adapun
dibawah ini merupakan tabel perbandingan proses pembuatan pulp :
Daftar
Pustaka
Saputra, S.M., 2012, Industri Pulp
dan Kertas, Jakarta.
TA_Program Studi DIII_Teknik Kimia_Institut
Teknologi Sepuluh Nopember_Pabrik Pulp dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan
Proses Acetocell
Modul_Proses Industri
Kimia_Departemen Teknik Kimia_Universitas Sumatera Utara
0 comments:
Posting Komentar